Kaligrafi Asmaul Husna | Foto : Media Cirebon |
Begitu banyak riwayat dalam Shahihain (Bukhari-Muslim) yang menyebutkan ruqyah dengan Al-Qur'an seperti halnya Al Fatihah, bagi orang yang tersengat gigitan binatang. Bacaan Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nas ditiup pada dua telapak tangan kemudian di usapkan pada wajah dan badan sebelum tidur. Membaca doa-doa Allahumma adzhibil basa dll, untuk orang sakit, dan lain-lain. Al Hafizh Ibn Hajar Al Asqalani Rahimahullah pernah berkata mengenai beberapa persyaratan ruqyah seperti berikut:
- Menggunakan kalam Allah Ta'ala atau dengan asma dan sifat-sifat-Nya
- Secara lisan dalam bahasa Arab atau dalam bahasa yang diketahui artinya selain bahasa Arab
- Percaya bahwa ruqyah tidak mempengaruhi substansinya sendiri, tetapi Allah Ta'ala yang memberikan pengaruhnya." (Fathul Bari, 10/195 Darul Fikr).
Diantara mereka ada yang mengatakan Dalam mengkompromikan dua hadits (yang terkesan kontradiktif), sebenarnya pujian meninggalkan ruqyah menunjukkan afdhaliyah (yang lebih utama), dan kejelasan tawakal, dan orang yang melakukan ruqyah dan diperbolehkan melakukannya menunjukkan kebolehannya tetapi meninggalkan sesuatu yang lebih penting.
Inilah yang dikatakan Ibn Abdil Bar, dia menceritakan dari orang yang mengatakannya. Sikap yang dipilih adalah yang pertama. Mereka telah membolehkan untuk meruqyah dengan ayat yang pertama dan kalimat dzikrullah Ta'ala." (Syarh Sahih Muslim, 7/325). Imam Al Maziri Rahimahullah berkata:
“Semua ruqyah boleh dilakukan jika sumber yang digunakan berasal dari kitab Allah atau dzikir.” (Ibid).
Ini merupakan larangan yang mutlak, karena dahulu mereka melakukan ruqyah ketika sedang terjadi sesuatu yang jahil dengan mengandung kesyirikan. Kemudian, ketika mereka masuk Islam hal-hal seperti itu dihapus dari mereka, karena Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarangnya secara umum, jadi bahwa larangan itu lebih kuat dan tindakan pencegahan Kemudian, ketika mereka bertanya tentang hal itu dan melaporkan bahwa mereka telah mendapat manfaat dari itu, mereka dibebaskan dari sebagian.
Nabi berkata,
"Tunjukkan ruqyah Anda, tidak apa-apa jika tidak ada syirik di dalamnya.” Maka beliau membolehkan ruqyah untuk segala bentuk musibah seperti penyakit, luka, maag, demam, penyakit mata munkar, dan lain-lain, jika ruqyah itu dalam kalimat yang dapat dipahami dan tidak ada syirik di dalamnya, dan tidak ada yang dilarang yang paling utama dan bermanfaat adalah ruqyah yang bersumber dari nama Allah dan kalam-Nya, kalam Allah dan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.” (Al Mufhim Lima Ashkala Ala Talkhishi Kitabi Muslim, 18/65. Maktabah Misykah).
Imam Badruddin Al Aini Rahimahullah menjelaskan bahwa ruqyah boleh dilakukan. Tidak boleh menggunakan ucapan yang tidak diketahui artinya, berupa non- Pengucapan bahasa Arab perbedaan pendapat Ash-Shabi, Qatadah, Said bin Jubeir, dan sekelompok lainnya mengatakan bahwa ruqyah adalah sesuatu yang dibenci. Dan bertawakal kepada-Nya, beriman kepada-Nya, dan memutuskan hubungan dengan ruqyah.” (Umdatul Qari, 18/303 Maktabah Miskah).
Hal ini diperbolehkan menurut para ulama ruqyah Asmaul husna. Jika Anda meruqyah dengan membaca lebih afdhal, sebagaimana telah dicontohkan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya mengenai bacaan ayat-ayat ruqyah.
Cara Mengolah Daun Bidara untuk Meruqyah Badan
Daun bidara sudah tidak asing lagi di telinga sebagian umat Islam. Daun bidara tidak hanya memberikan manfaat kesehatan tetapi juga bisa membantu meruqyah orang. Manfaat daun bidara untuk meruqyah sangat ampuh. Karena daun bidara dapat diolah menjadi air sehingga dapat diminum. Ada beberapa cara serta ketentuan untuk membuat air ruqyah dari daun bidara, simak dibawah ini.
- Pertama, tujuh lembar daun bidara harus digunakan dan daunnya diremas-remas. Penggunaan daun bidara untuk meruqyah tubuh adalah sunnah.
- Selanjutnya, remas-remas atau tumbuk daun bidara, lalu masukkan ke dalam air dan rendam.
- Anda bisa mandi atau meminum air yang direndam dalam daun bidara sebagai air ruqyah.
Ayat-ayat Ruqyah Penghancur Ilmu Sihir dan Guna-guna
Meskipun zaman sudah modern, masih ada orang yang menggunakan sihir, teluh dan sejenisnya. Untuk itu kita harus membentengi diri dan keluarga kita agar tidak mendapatkan dampak dari hal-hal negatif tersebut.
Banyak ayat Allah yang bisa dijadikan sebagai bacaan untuk meruqyah. Baik sakti itu berupa pelet, santet, teluh, dan lain sebagainya, insya Allah bisa dimusnahkan dengan syair-syairnya. Kita hanya perlu menguatkan hati untuk terus meruqyah diri kita sendiri, dan memohon pertolongan Allah melalui kesabaran dan doa.
1. Al Baqarah Ayat 102
“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan pada masa pemerintahan Sulaiman. Padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya saja itu perbuatan setan-setan yang kafir. Mereka mengajarkan sihir. kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babel, yaitu Harut dan Marut, sedangkan keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada siapa pun sebelum berkata “Sesungguhnya kami hanyalah cobaan (bagimu), maka janganlah kamu kafir.
Dan mereka (para dukun itu) tidak mencelakakan seseorang dengan sihir mereka, kecuali dengan izin Allah. Demi sesungguhnya mereka telah beriman, bahwa barang siapa menukarnya (kitab Allah) dengan sihir, maka tidak ada keuntungan baginya di akhirat, dan sangat buruk bagi mereka untuk menjual diri mereka dengan sihir. sihir, jika mereka tahu."
2. Yunus 81-82
Dan Allah akan menegakkan kebenaran dengan ketetapan-Nya, meskipun orang yang berbuat dosa tidak menyukainya.
3. Thaha Ayat 69
“Dan lemparlah apa yang ada di tangan kananmu, niscaya akan menelan apa yang mereka kerjakan.” Sesungguhnya yang mereka lakukan itu adalah tipu muslihat (semata-mata). Dan penyihir juga tidak akan menang, dari mana pun dia berasal."
Reaksi orang yang terkena sihir atau jika ada gangguan dari jin jika dibacakan ayat-ayat tersebut akan memiliki tanda-tanda khusus, yaitu rasa memancar di badan, gemetar atau kesemutan di ujung-ujung badan atau persendian, atau sakit kepala yang sangat parah, atau sesak napas ketika dibacakan ayat-ayat ruqyah.
Lebih baik lagi jika Anda menyiapkan air minum, membaca Al Fatihah, Ayat Kursi, Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas, dan Asmsul husna lalu meniupnya ke dalam air dan berniat menjadi air ruqyah, diminumkan kepada pasien yang terkena sihir.
Khasiat Asmaul Husna : Asy Syaafii
Salah satu amalan yang memiliki banyak manfaat adalah Asmaul Husna karena Allah sendiri yang memberikan petunjuk agar orang yang ingin terpenuhi hidupnya dapat berdoa dengan 99 nama Allah yang dikenal dengan Asmaul Husna. Allah SWT berfirman: “Dan bagi Allah nama-nama yang indah (asmaul husna), maka shalatlah dengan menyebut nama-nama itu.” (Al-A'raf 180).
Asmaul husna "Asy-Syaafii" (الشافي) artinya yang maha mwnyembuhkan. Bagi anda yang rajin sholat atau dzikir menggunakan Asmaul Husna ini insyaAllah anda akan mendapatkan Khasiat Asmaul Husna sebagai berikut :
- Untuk penyembuhan penyakit umum.
- Untuk penyembuhan penyakit non medis atau gangguan gaib.
Demikian ulasan artikel yang kami buat tetang Ruqyah Asmaul Husna dapat menyembuhkan berbagai penyakit, semoga bermanfaat.