Apakah Berobat Bisa Menghilangkan Tawakal, Yuk Cari Tahu. Sakit menjadi hal yang lumrah dialami oleh setiap manusia. Sakit bisa menjadi salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah s.w.t.
Saat sakit barulah terasa pentingnya kesehatan. Sehat kadang menjadi nikmat
yang tidak disadari. Tetapi saat kesehatan hilang maka barulah disadari
pentingnya kesehatan dengan sehat banyak hal yang dapat dilakukan.
Bahkan dalam sebuah hadist disebutkan “ada dua hal yang sering dilupakan
oleh manusia untuk disyukuri dan dimanfaatkan yaitu nikmat sehat dan nikmat
waktu luang. “
Oleh sebab itu sebagai manusia beriman sudah seharusnya memperhatikan
kesehatan. Tetapi jika sakit datang maka sudah seharusnya melakukan upaya
yang sesuai dengan tuntutan agama.
Bahkan berobat tidak lah menghilangkan sebuah keyakinan akan ke
besaran Allah tetapi menjadi sebuah sebab, seperti saat merasa haus maka harus
minum. Saat merasa lapar maka harus makan.
Justru saat kita mengingkari sebuah sebab maka dapat menimbulkan rasa
hilangnya tawakal. Apakah Berobat Bisa Menghilangkan Tawakal tentu saja
tidak selama dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai ketentuan yang ada.
Bahkan jika seseorang tidak percaya bahwa sakit yang timbul adalah cobaan
maupun cara menghapus dosa, maka dapat menghilangkan rasa tawakal kepada Allah s.w.t, sehingga dapat menggugurkan semua amalan.
Setiap
penyakit pasti ada obatnya, hal ini disebutkan dalam sebuah Hadist. Sehingga
sudah seharusnya orang sakit berobat.
Hukum
berobat bagi yang sakit, yaitu :
- Wajib
Berobat
menjadi wajib jika penyakitnya bisa menyebabkan seseorang meninggalkan kewajibannya
sebagai seorang muslim. Sedangkan seseorang itu mampu untuk berobat dan
penyakitnya dapat disembuhkan.
Berusaha
untuk sembuh dengan cara pengobatan yang sesuai dan tepat. Sehingga kesembuhan
bisa didapatkan dan tidak ada pelanggaran ketentuan agama. Serta sarana dan
prasarananya tersedia.
- Sunnah
/ Mustahab
Jika
seseorang tidak memiliki kemampuan untuk berobat baik karena kelemahan tubuhnya
maupun karena ke tidak kemampuan mendapatkan pengobatan yang tepat maupun biaya
serta ke tidak kemampuan lainnya.
Tetapi
penyakit itu tidak akan merugikan diri sendiri maupun orang di sekitarnya.
Tidak akan membahayakan jiwa, tidak akan menyebar dan tidak akan membebani
orang lain maka pengobatan akan menjadi sunnah.
- Mubah
Pengobatan
akan mubah jika penyakit ringan dan tidak menyebabkan di tinggalkan hal-hal
yang wajib. Jika hal ini terjadi maka seseorang itu boleh untuk berobat atau
tidak tergantung kondisi yang dirasakan.
Kondisi
ini mungkin terjadi pada masa awal penyakit. Jika penyakit bertambah berat dan
semakin memburuk maka hukum berobat akan berubah dan menjadi suatu hukum yang
berubah pula bagi keadaan sakitnya.
- Makruh
Apakah
berobat bisa menghilangkan tawakkal maka sebaiknya tidak diobati jika penyakit terlalu berat dan obat yang
tersedia tidak terlalu efektif bahkan kadang menimbulkan efek yang berat bagi
penyakitnya.
Bahkan
bisa menimbulkan masalah baru menghabiskan harta benda yang dimiliki dengan
keberhasilan yang belum jelas. Jika ini terjadi maka berobat bersifat makruh
atau tidak perlu dilakukan.
Jika
seseorang yang kejam, dengan penyakit akan menjadi sadar dan baik. Tetapi jika
sembuh akan kembali menjadi buruk maka
pengobatan tidak perlu dilakukan agar tetap baik dan bertawakal pada Allah s.w.t.
Jika
dengan penyakitnya menyebabkan seseorang menjadi sabar dan mendekat diri pada
sang pencipta. Sebaliknya jika sembuh akan semakin menjauh dengan penciptanya.
Maka sabar akan lebih baik bagi orang tersebut.
Seseorang
yang telah melakukan tindakan amoral, lalu dengan sakitnya ia bersabar dan memohon
ampunan dari tuhan sang pencipta maka pengobatan menjadi tidak diperlukan,
sabar adalah hal terbaik untuk dilakukan.
- Haram
Pengobatan
akan haram jika dilakukan dengan cara yang haram. Menggunakan zat yang dilarang
akan lebih baik jika menggunakan zat yang baik dan tidak di haramkan oleh
ketentuan syariat dalam agama Islam.
BACA JUGA : AMALAN DZIKIR PAGI DAN PETANG SEBAGAI PENANGKAL SIHIR
Apakah
berobat bisa menghilangkan tawakkal jika dilakukan dengan cara yang tidak baik. Bisa menjauhkan seseorang dari
ketakwaan. Mengurangi semangat ibadah dan berbuat baik sesuai syariat yang
berlaku .
Jika anda
merasa ragu dengan sistem pengobatan modern yang ada anda dapat memilih cara
pengobatan yang dilakukan secara islami. Sistem pengobatan ini telah dikenal
sejak zaman dahulu hingga kini.
Ini
beberapa pilihan pengobatan yang diajarkan dalam Islam
- Bekam
Dalam
sebuah riwayat disebutkan nabi pernah mengalami nyeri pada salah satu bagian
tubuhnya. Lalau nabi melakukan bekam pada bagian tersebut dan memberi upah dua
sha pada ahli bekam tersebut.
Bahkan
nabi pernah berkata sebaik-baik pengobatan adalah berbekam. Maka cara
pengobatan ini masih banyak digunakan sebagai sebuah terapi yang dipilih. Serta
terbukti efektif untuk pengobatan penyakit.
- Ruqiah
Cara
pengobatan yang kedua ini digunakan untuk mengobati penyakit karena gangguan
makhluk halus. Sehingga perlu dilakukan tindakan ruqiah untuk membersihkan
pengaruh makhluk halus menggunakan ayat-ayat suci.
Bahkan
Aisyah RA pernah bercerita nabi mengalami sakit lalu jibril mengobati dengan
cara meruqiah dengan menyebut nama Allah. Ini bisa menghilang keraguan Apakah berobat
bisa menghilangkan tawakkal.
- Kompres
air
Rasul
menganjurkan untuk kompres dengan air saat panas tinggi. Hal ini bisa
dijelaskan dengan dunia medis saat modern. Air yang digunakan akan membawa
panas yang ada melalui air yang menempel pada kulit.
Sistem
pembuangan panas secara fisika yang bisa menurunkan panas tubuh. Hal inilah
yang diajarkan secara turun temurun. Digunakan sebagai pertolongan pertama
untuk mengatasi deman pada anak dan dewasa.
- Madu
Madu
menjadi salah satu pilihan pengobatan tradisional. Madu yang mengandung glukosa
dan anti microba bermanfaat untuk membunuh bakteri yang mengonfeksi serta
sebagai sumber energi tubuh.
Madu bisa
dicampurkan pada makanan dan minuman sehingga dapat membantu penyembuhan
penyakit. Rasanya yang manis membuat madu banyak disukai oleh anak dan dewasa.
Menjadi alternatif makanan.
- Habatus sauda
Pengobatan
yang satu ini menggunakan herbal tradisional yang disebut juga dengan jintan
hitam atau habatus sauda. Herbal ini berkhasiat untuk mengobati berbagai
penyakit yang ada pada pasien yang sakit.
Bahkan
nabi pernah berkata “ dalam habat mengandung berbagai zat penting yang bisa
mengobati berbagai penyakit kecuali kematian. Ini semakin meyakinkan bahwa
penggunaan herbal ini tidak akan menimbulkan pertanyaan Apakah berobat bisa
menghilangkan tawakkal.
Dari sini
jelaslah sudah bahwa sebagai hamba yang patuh kita harus senantiasa berusaha
dan mencoba untuk sembuh dari penyakit. Sebagai sebuah ikhtiar yang sesuai
dengan ketentuan agama. Jangan pernah menyerah untuk mencari jalan sembuh.
Ternyata berobat menjadi hal yang dianjurkan sebagai sebuah ikhtiar. Tentu saja harus sesuai tuntutan agar terhindar dari prasangka Apakah berobat bisa menghilangkan tawakkal, tetapi sebaliknya menjadi sebuah amalan.